Wajib Coba Street Food Khas Bali di Pasar Senggol Gianyar

Kalau lagi jalan-jalan ke Bali, jangan cuma muter-muter di sekitar Kuta, Seminyak, atau Ubud aja. Coba deh sesekali melipir ke Gianyar, ada satu spot kuliner malam yang selalu rame dan penuh kenikmatan Pasar Senggol Gianyar. Tempat ini cocok banget buat yang demen icip-icip makanan lokal dengan harga bersahabat tapi rasa bintang lima. Pokoknya kalau udah ke sini, lidah bakal pesta!

Ngomong-ngomong soal kuliner malam, cobain dulu mampir ke jajankuliner biar makin lengkap referensi buat wisata perut. Banyak banget rekomendasi tempat makan dari Sabang sampai Merauke, termasuk surga kecil bernama Pasar Senggol ini.

Begitu kaki melangkah masuk ke area pasar malam Gianyar ini, atmosfernya langsung beda. Lampu-lampu kuning temaram, wangi sate yang kecium dari kejauhan, suara tukang jualan nawarin dagangan semua bikin momen makan jadi lebih hidup. Pecinta Street Food dijamin betah keliling dari satu gerobak ke gerobak lain.

Sate Lilit yang Legitnya Kebangetan

Menu pertama yang biasanya langsung diserbu adalah sate lilit. Daging cincang yang dibumbui rempah khas Bali, dililitkan ke batang serai atau tusukan bambu, lalu dibakar sampe keluar aroma wangi yang bikin kepala noleh spontan. Yang bikin beda, rasa gurihnya itu ngendap lama di lidah. Ada pilihan daging ayam, ikan, atau babi—semua tergantung selera.

Biasanya disajiin sama sambal matah, sambal embe, dan nasi putih hangat. Makan satu tusuk doang nggak bakal cukup, serius.

Nasi Jinggo: Porsi Kecil Rasa Gede

Kalau pengin makan hemat tapi tetap kenyang, cobain nasi jinggo. Ini semacam nasi bungkus versi mini, dibungkus pakai daun pisang, isinya nasi, sambal, suwiran ayam atau tempe, plus sedikit mie goreng. Harga? Mulai dari 5 ribuan aja.

Walaupun kecil, tapi rasanya nggak kalah sama nasi campur restoran. Banyak yang beli beberapa bungkus sekaligus karena rasanya memang bikin nagih. Apalagi kalau dinikmatin sambil duduk lesehan di pinggiran pasar, bareng teman-teman.

Babi Guling Legendaris di Tengah Malam

Di Pasar Senggol Gianyar, jangan heran kalau lihat antrian panjang di salah satu sudut pasar. Itu pasti warung babi guling legendaris yang udah melegenda. Babi guling khas Bali ini disajikan dengan lawar, kerupuk kulit, sayur urap, dan sambal pedas yang nyentak.

Kulit babinya garing banget, dagingnya empuk, dan rempahnya nempel sampai ke tulang. Bisa dinikmati di tempat atau dibungkus buat dibawa pulang. Kalau udah cobain sekali, bisa-bisa masuk ke daftar makanan favorit sepanjang masa.

Tipat Cantok dan Lawar: Cita Rasa Tradisional

Penasaran sama rasa khas Bali yang beneran autentik? Jangan lewatkan tipat cantok. Ini makanan tradisional berupa ketupat (tipat) yang dicampur dengan sayur rebus dan disiram bumbu kacang kental. Rasanya gurih, manis, pedas, semua nyatu di satu gigitan.

Selain itu, ada juga lawar, makanan khas Bali yang terbuat dari campuran daging cincang, kelapa parut, dan bumbu rempah. Ada lawar merah, putih, bahkan yang pakai darah babi (buat yang doyan tantangan rasa). Rasanya strong banget, cocok buat yang suka makanan berani.

Jajanan Manis Penutup Malam

Setelah puas dengan makanan berat, waktunya manjain lidah sama yang manis-manis. Banyak pilihan di Pasar Senggol Gianyar. Mulai dari klepon isi gula merah, jaje laklak, serombotan, sampai pisang rai. Semuanya jajanan tradisional Bali yang susah ditemuin di luar pulau.

Kalau mau yang kekinian juga ada kok, seperti martabak manis topping kekinian, crepes aneka rasa, atau dalgona milk tea versi gerobakan. Lengkap banget, tinggal pilih sesuai selera.

Harga Bersahabat, Rasa Sultan

Salah satu alasan kenapa banyak wisatawan dan warga lokal suka datang ke Pasar Senggol Gianyar adalah karena harganya sangat terjangkau. Dengan uang 50 ribu, bisa makan sampai puas bahkan bawa pulang. Cocok buat yang lagi backpackeran atau sekadar cari pengalaman kuliner yang beda dari biasanya.

Paling enak ke sini sekitar jam 6 sore sampai 10 malam. Waktu itu kondisi pasar lagi rame-ramenya, pilihan makanannya juga masih lengkap. Jangan datang terlalu malam kalau nggak mau kehabisan.

Suasana Lokal yang Autentik

Pasar ini bukan cuma soal makanan, tapi juga tentang suasana. Liatin anak-anak kecil main sambil makan es serut, ibu-ibu belanja sayur sekalian beli camilan, turis-turis bule yang penasaran coba jajan lokal—semua jadi pemandangan menarik.

Ini yang bikin Pasar Senggol Gianyar punya pesona tersendiri. Nggak ada yang dibuat-buat. Semua natural dan berasa banget suasana Balinya. Cocok banget buat yang pengin eksplor sisi Bali yang lebih dekat dengan keseharian masyarakatnya.

Lokasi Gampang Diakses

Pasar Senggol Gianyar ini lokasinya deket banget dari Ubud, cuma sekitar 20 menitan naik motor atau mobil. Aksesnya gampang, tinggal cari di Google Maps aja: ketik “Pasar Senggol Gianyar” dan ikutin petunjuknya. Tempat parkirnya juga cukup luas buat motor dan mobil.

Buat yang baru pertama kali ke Bali dan pengin cari spot kuliner malam selain di Kuta atau Seminyak, Gianyar ini pilihan pas. Nggak terlalu rame turis tapi tetap asik buat eksplor.

Tips Kalau Mau Ke Sini

Datang sore biar pilihan makanannya masih lengkap.
Bawa uang tunai, karena nggak semua pedagang terima pembayaran digital.
Siapin perut kosong, biar bisa nyobain banyak jenis makanan.
Datang bareng teman, makin rame makin seru.

Kalau suka kulineran, tempat ini bisa jadi bucket list baru yang harus dikunjungi di Bali. Buat penikmat street food tradisional, Pasar Senggol Gianyar bakal terasa kayak surga makanan di tengah malam.