Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenapa Bisnis Self-Catering Kian Populer? Ini 7 Tren Terbarunya!

Kenapa Bisnis Self-Catering Kian Populer Ini 7 Tren Terbarunya!

Kalau lagi scroll media sosial atau browsing soal liburan, pasti pernah lihat tempat-tempat staycation kece yang bisa bikin penghuninya betah kayak di rumah sendiri. 

Nah, ini salah satu wujud dari bisnis self-catering yang lagi booming banget! Kalau penasaran kenapa jenis bisnis ini makin ngetop, yuk, simak bahasan soal Selfcateringhols dan bagaimana tren bisnis ini bikin banyak orang tertarik.

Apa Itu Self-Catering?

Self-catering itu sederhananya penginapan atau akomodasi yang menyediakan fasilitas lengkap buat tamu, khususnya untuk urusan masak-memasak. Jadi, tamu punya kebebasan penuh buat ngatur kebutuhan makanan tanpa tergantung sama layanan hotel. Cocok buat yang ingin hemat atau punya preferensi makan tertentu.

Nah, sekarang mari kita bahas Tren Terbaru Bisnis Self-Catering yang bikin industri ini terus melejit!

1. Hunian dengan Desain Super Instagrammable

Orang zaman sekarang kalau liburan nggak cukup sekadar nyaman, harus ada faktor aesthetic-nya! Pemilik bisnis self-catering sadar banget kalau desain properti mereka berpengaruh besar buat menarik tamu. Banyak yang mulai menginvestasikan waktu dan uang untuk mengubah hunian biasa jadi surga kecil dengan desain unik dan kekinian.

Villa dengan tema tropis, cottage bergaya vintage, sampai rumah minimalis modern dengan kaca besar semua dirancang agar cocok buat foto-foto keren. Hal ini bikin para tamu betah, apalagi kalau mereka bisa pamerin pengalaman staycation ke teman-teman lewat media sosial.

2. Fasilitas Premium Tanpa Ribet

Jangan bayangkan self-catering itu sekadar penginapan dengan dapur kecil. Di zaman sekarang, fasilitas premium mulai jadi keharusan. Banyak tempat menyediakan dapur dengan perlengkapan lengkap kayak kompor induksi, mesin pembuat kopi canggih, bahkan alat panggang barbeku di halaman belakang.

Nggak cuma itu, beberapa properti juga menambahkan sentuhan mewah kayak jacuzzi, kolam renang pribadi, atau bioskop mini. Semua dibuat biar tamu merasa seolah sedang liburan di rumah kedua, tapi dengan pengalaman yang lebih wah.

3. Mengandalkan Pemasaran Digital

Siapa sih yang nggak kenal platform kayak Airbnb atau Vrbo? Platform seperti ini jadi ujung tombak buat memasarkan bisnis self-catering. Selain lebih mudah ditemukan, penyedia jasa juga bisa langsung terhubung ke target pasar mereka. Foto dan ulasan di platform ini punya peran penting buat menarik tamu.

Di luar platform besar, banyak bisnis mulai serius membangun identitas digital mereka. Website yang user-friendly, strategi media sosial dengan konten kreatif, dan optimasi mesin pencari jadi beberapa cara buat meningkatkan eksposur properti mereka.

4. Ramah untuk Digital Nomad

Tren bekerja jarak jauh atau istilah kerennya digital nomad makin ramai, terutama sejak pandemi. Bisnis self-catering pintar banget manfaatin peluang ini. Properti mulai dilengkapi koneksi internet yang kencang dan stabil, plus ruang kerja nyaman yang bikin tamu tetap produktif walau sedang di luar kota.

Banyak juga yang menambahkan fasilitas kayak mesin cetak atau layar tambahan buat tamu yang butuh alat kerja lebih canggih. Dengan begini, staycation bukan cuma buat liburan, tapi juga bisa buat kerja produktif tanpa kehilangan suasana santai.

5. Meningkatkan Sentuhan Lokal

Saat menginap di self-catering, tamu biasanya lebih suka pengalaman otentik, dan ini jadi peluang besar buat pelaku bisnis. Salah satu triknya adalah menghadirkan sentuhan lokal. Bisa lewat dekorasi dengan nuansa khas daerah, bahan makanan lokal, atau panduan wisata kecil yang disediakan di properti.

Misalnya, penginapan di Bali menyediakan bahan makanan khas lokal seperti buah segar, rempah-rempah, dan kopi Bali. Sementara itu, akomodasi di pedesaan Eropa biasanya menghidangkan roti buatan sendiri atau keju lokal di kulkas tamu.

6. Konsep Liburan Ramah Lingkungan

Tren eco-friendly juga sudah merambah bisnis self-catering. Banyak penginapan mulai memanfaatkan energi surya, instalasi pengolahan air, hingga mengurangi limbah plastik. Ada juga properti yang hanya menyediakan perlengkapan dapur dari bahan alami atau menggunakan sabun organik sebagai salah satu wujud peduli lingkungan.

Gaya hidup berkelanjutan ini menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi tamu yang peduli sama dampak lingkungan dari aktivitas liburan mereka. Bagi pemilik properti, ini bukan cuma bikin bisnis lebih keren, tapi juga langkah nyata buat ikut menjaga bumi.

7. Layanan Tambahan yang Fleksibel

Walaupun konsep dasarnya adalah tamu yang mandiri, bisnis self-catering tetap menawarkan layanan tambahan. Mulai dari pengiriman bahan makanan, layanan laundry, sampai opsi untuk menyewa koki pribadi buat bikin pengalaman liburan makin praktis.

Ada juga yang menyediakan pengalaman khusus seperti kelas memasak makanan lokal di properti, atau paket wisata kecil yang diatur langsung oleh pemilik penginapan. Semua ini bikin self-catering nggak kalah fleksibel dibandingkan akomodasi berbintang.

Kapan Waktunya Mulai Melirik Bisnis Ini?

Peluang bisnis self-catering nggak cuma buat pelaku industri besar, tapi juga individu yang punya properti kecil atau rumah kosong. Dengan sedikit usaha mempercantik properti, ditambah strategi pemasaran yang tepat, penginapan self-catering bisa jadi salah satu sumber pendapatan yang menjanjikan.

Berbagai tren di atas menunjukkan kalau fleksibilitas, personalisasi, dan inovasi jadi kunci utama buat bisnis self-catering tetap eksis dan terus berkembang.