Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan Terjebak! Kenali Makanan Sehat yang Bisa Menjadi Bahaya

Jangan Terjebak! Kenali Makanan Sehat yang Bisa Menjadi Bahaya

Makanan sehat memang menjadi pilihan yang tepat buat siapa saja yang ingin hidup lebih sehat. Gaya hidup sehat mulai banyak dipraktikkan, dan orang-orang pun berlomba-lomba mencari makanan yang bisa mendukung pola hidup mereka. 

Tapi, tahukah kalau ada beberapa makanan yang terlihat sehat, tapi sebenarnya bisa menjadi bahaya bagi tubuh? Iya, makanan-makanan yang sering dianggap “superfood” atau sangat menyehatkan, ternyata bisa berisiko, lho.

Pernah dengar istilah "jangan mudah terjebak dengan label sehat"? Itu bukan hanya sekadar pepatah. Banyak dari kita yang hanya melihat label makanan tanpa tahu apa yang sebenarnya terkandung di dalamnya. 

Seringkali, makanan yang dikemas dengan label ‘sehat’ atau ‘organik’ ternyata menyimpan kejutan yang bisa merugikan tubuh. Nah, kalau kamu penasaran dengan makanan apa saja yang harus hati-hati, bisa cek artikel yang ada di foodprocessingexpo, yang mengungkap fakta menarik soal makanan sehat yang bisa jadi berbahaya.

1. Granola, Makanan Sehat yang Ternyata Penuh Gula

Granola sering dianggap sebagai pilihan sarapan yang sehat, apalagi kalau dipadukan dengan yogurt atau buah. Tapi, jangan langsung terpedaya dengan tampilan sehatnya. Banyak granola yang dijual di pasaran justru mengandung banyak gula tambahan. Bahkan, dalam beberapa produk granola, kandungan gulanya bisa lebih tinggi daripada sepotong kue. Padahal, gula berlebih bisa meningkatkan risiko diabetes, obesitas, dan berbagai masalah kesehatan lainnya.

Baca Juga: 4 Makanan Healthy Yang Tidak Sehat

Selain itu, beberapa granola juga mengandung minyak trans atau minyak hidrogenasi yang digunakan untuk menjaga kerenyahan dan daya tahan produk. Minyak jenis ini sangat berbahaya karena bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh dan berisiko menyebabkan penyakit jantung. Jadi, sebelum memilih granola, pastikan kamu cek label dengan teliti dan pilih granola yang bebas gula tambahan serta bahan-bahan pengawet lainnya.

2. Jus Buah, Pilihan Minuman Sehat yang Bisa Bikin Kena Diabetes

Jus buah alami memang terasa segar dan menyegarkan, tetapi sering kali jus yang dijual di pasaran justru mengandung banyak gula tambahan. Terlebih jika jus tersebut tidak mengandung serat dari buah utuh. Kalau dilihat, jus buah memang tampak sangat sehat, tapi kandungan gula yang tinggi bisa merusak keseimbangan gula darah.

Jus yang mengandung banyak gula tambahan bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2, apalagi jika sering dikonsumsi dalam jumlah banyak. Selain itu, mengonsumsi jus buah yang tidak mengandung serat juga berarti kamu kehilangan banyak manfaat dari buah tersebut. Bukannya mendapatkan manfaat kesehatan, yang terjadi malah peningkatan kalori yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

3. Roti Gandum, Belum Tentu Sehat

Roti gandum sering dianggap lebih sehat dibandingkan roti putih, karena mengandung serat yang lebih tinggi. Namun, nggak semua roti gandum itu sehat, loh. Banyak roti gandum yang dijual di pasaran justru mengandung tepung gandum olahan, yang prosesnya sama seperti tepung putih. Artinya, roti gandum tersebut tidak jauh berbeda dari roti putih biasa, karena kandungan seratnya sudah hilang dalam proses pengolahan.

Penting untuk memilih roti gandum yang benar-benar terbuat dari gandum utuh (whole wheat), bukan gandum olahan. Makanan yang terbuat dari tepung olahan bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, yang lama kelamaan bisa berisiko memicu penyakit seperti diabetes. Jadi, pastikan roti yang dipilih benar-benar dari gandum utuh, bukan sekadar roti berwarna coklat karena tambahan pewarna atau pemanis.

4. Salad Siap Makan, Terlihat Sehat, Tapi Bisa Tergantung Dressing

Salad sering dipilih sebagai makanan sehat, terutama saat sedang diet. Namun, jangan langsung merasa aman hanya karena makan salad. Banyak salad siap makan yang tersedia di supermarket mengandung saus atau dressing dengan kandungan kalori dan gula yang sangat tinggi. Terlebih, jika dressing tersebut mengandung mayones atau krim, kalori yang terkandung dalam salad bisa jauh lebih tinggi dari yang dibayangkan.

Jadi, jika memilih salad sebagai pilihan makan, sebaiknya pilih dressing yang lebih sehat, seperti minyak zaitun, cuka balsamik, atau dressing berbahan dasar yogurt rendah lemak. Kalau tidak, salad yang tampaknya sehat bisa berubah menjadi makanan yang justru mengganggu pola makan sehat.

5. Smoothie, Minuman Sehat yang Bisa Bikin Kena Berat Badan

Smoothie, terutama yang menggunakan bahan-bahan seperti buah-buahan, yogurt, dan susu almond, sering dianggap sebagai pilihan makanan sehat. Tetapi, smoothie juga bisa jadi jebakan yang tak terlihat. Mengapa? Karena banyak smoothie yang mengandung bahan-bahan tambahan yang cukup tinggi kalorinya, seperti madu, sirup, atau bahkan es krim.

Selain itu, banyak smoothie yang mengandung banyak buah manis seperti pisang atau mangga, yang meskipun bergizi, bisa sangat tinggi gula alami. Jika terlalu sering mengonsumsi smoothie yang kaya gula, bisa saja penurunan berat badan yang diinginkan malah berbalik menjadi kenaikan berat badan. Jika ingin membuat smoothie sehat, pastikan untuk menggunakan buah-buahan rendah gula, dan jangan lupa untuk menambahkan sayuran hijau yang kaya serat.

6. Makanan Organik, Terkadang Tidak Sebagus Yang Dibayangkan

Makanan organik memang menjadi pilihan banyak orang karena dianggap lebih sehat dan alami. Namun, tidak semua makanan organik benar-benar lebih baik dibandingkan dengan makanan non-organik. Meskipun bebas pestisida, beberapa produk organik justru lebih mahal tanpa memberikan manfaat tambahan yang signifikan bagi kesehatan.

Sementara itu, beberapa studi menunjukkan bahwa kualitas makanan organik masih bisa dipengaruhi oleh faktor lain, seperti cara penanaman dan pengelolaan tanah. Jadi, meski makan organik tetap memiliki manfaat, itu tidak berarti semua produk organik otomatis lebih sehat daripada produk non-organik.

7. Produk Low Fat, Bisa Jadi Sumber Gula Tersembunyi

Produk makanan dengan label "low fat" sering kali menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menjaga berat badan atau pola makan. 

Namun, tahukah bahwa makanan rendah lemak ini bisa mengandung banyak gula tambahan untuk menambah rasa? Makanan rendah lemak seringkali diolah dengan bahan pengganti yang malah menambah kalori atau karbohidrat.

Produk seperti yogurt rendah lemak, saus salad rendah lemak, atau bahkan camilan rendah lemak bisa mengandung gula atau pemanis buatan yang tidak terlihat. Meskipun lemaknya rendah, gula tambahan ini bisa meningkatkan kadar gula darah, yang seiring waktu bisa menyebabkan kenaikan berat badan atau gangguan metabolisme.