Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mudah Pilih APAR yang Pas Buat Rumah atau Kantor

Cara Mudah Pilih APAR yang Pas Buat Rumah atau Kantor

Pernah denger istilah APAR? Buat yang belum tahu, APAR alias Alat Pemadam Api Ringan itu peralatan wajib buat jaga-jaga kalau ada kejadian kebakaran. Sayangnya, masih banyak yang nggak tau gimana cara pilih APAR yang bener buat rumah atau kantor. 

Nah, di artikel ini, bakal dibahas langkah-langkahnya secara lengkap dan santai biar gampang dipahami. Kalau butuh info lebih lanjut, cek deh di www.traces-of-fire.org, siapa tahu membantu.

Kenali Risiko Kebakaran di Rumah atau Kantor

Sebelum buru-buru beli APAR, coba pikirin dulu risiko kebakaran yang mungkin terjadi di rumah atau kantor. Kalau belum tahu, simak artikel tentang 10 Penyebab Kebakaran Rumah Yang Paling Umum buat gambaran jelasnya. Contohnya, di rumah biasanya risiko datang dari korsleting listrik, kompor gas bocor, atau lilin. Sedangkan di kantor, ada tambahan kayak mesin fotokopi overheat atau colokan yang dipakai berlebihan.

Dengan memahami risiko ini, lo jadi bisa lebih gampang menentukan jenis APAR yang pas. Misalnya, kalau di rumah ada banyak alat elektronik, mungkin butuh APAR dengan bahan khusus buat padamin api dari listrik.

Jenis-Jenis APAR yang Perlu Lo Tau

APAR itu nggak cuma satu jenis, jadi nggak bisa sembarangan pilih. Berikut ini beberapa jenis APAR yang paling umum:

  1. APAR Berisi Air
    APAR jenis ini cocok buat kebakaran kelas A, yaitu kebakaran dari bahan mudah terbakar kayak kertas, kayu, atau kain. Tapi hati-hati, APAR air nggak boleh dipakai buat kebakaran listrik karena bisa bikin listrik nyetrum lebih luas.

  2. APAR Berisi Bubuk (Dry Powder)
    Ini nih yang sering direkomendasiin karena multifungsi. APAR bubuk bisa dipakai buat hampir semua jenis kebakaran, mulai dari kelas A, B (kebakaran cairan seperti bensin), sampai kelas C (kebakaran gas).

  3. APAR Berisi Karbon Dioksida (CO2)
    CO2 cocok buat kebakaran alat elektronik atau yang melibatkan listrik. Jadi, buat rumah atau kantor dengan banyak komputer dan peralatan listrik lainnya, jenis ini bisa jadi pilihan.

  4. APAR Foam (Busa)
    Kalau ada risiko kebakaran dari minyak atau cairan, APAR busa paling cocok. Tapi ini juga bukan buat kebakaran listrik ya.

Dengan tau jenis-jenis ini, tinggal cocokin deh sama risiko yang udah lo identifikasi sebelumnya.

Perhatiin Kapasitas dan Ukuran APAR

Pernah lihat APAR gede yang ada di gedung-gedung? Atau APAR kecil yang gampang dibawa-bawa? Nah, APAR itu tersedia dalam berbagai ukuran, biasanya dari 1 kg sampai 9 kg. Untuk rumah kecil atau apartemen, ukuran 2-3 kg udah cukup sih. Tapi kalau buat kantor yang lumayan luas, pilih yang lebih besar atau pasang beberapa APAR di berbagai sudut ruangan.

Ingat, semakin besar APAR, semakin lama waktu pemadaman yang bisa dilakukan. Tapi, kalau ukurannya terlalu besar, bisa jadi berat banget buat diangkat atau dioperasikan. Jadi, cari yang balance antara kapasitas dan kemudahan pakainya.

Pilih APAR dengan Standar Keamanan yang Jelas

Kalau mau beli APAR, pastikan sudah bersertifikasi. Di Indonesia, biasanya ada standar kayak SNI (Standar Nasional Indonesia) yang menandakan bahwa APAR tersebut memenuhi kriteria keamanan. Sertifikasi lain, kayak ISO atau UL, juga bisa jadi pertimbangan.

Cek juga label informasi di tabungnya. Harus jelas tertulis soal jenis, kapasitas, tanggal produksi, dan cara pakai. Kalau informasi kayak gini nggak ada, mending cari APAR lain aja.

Perhatikan Aksesibilitas APAR

Beli APAR itu nggak cuma soal punya alatnya, tapi juga harus mikir mau taruh di mana. Untuk rumah, idealnya APAR ditaruh di dekat area yang berisiko tinggi kayak dapur atau garasi. Sedangkan di kantor, APAR sebaiknya ditempatin di area strategis yang gampang dijangkau banyak orang, kayak lorong atau dekat pintu keluar darurat.

Jangan lupa, APAR harus dipasang pada bracket (penyangga) atau gantungan khusus yang kuat dan mudah dilepas saat darurat. Kalau cuma ditaruh sembarangan, bisa bikin susah dicari saat kebakaran tiba-tiba terjadi.

Cek Expiry Date dan Lakukan Perawatan Rutin

APAR itu punya tanggal kedaluwarsa, jadi nggak bisa dipakai selamanya. Biasanya, umur APAR sekitar 5 tahun, tapi isinya perlu dicek secara berkala, minimal setahun sekali. Kalau tabung kelihatan rusak, bocor, atau tekanan gasnya kurang, segera servis atau isi ulang di tempat yang terpercaya.

Jadi, waktu beli APAR, pilih juga toko atau distributor yang nawarin layanan after-sales kayak isi ulang atau servis. Hal kecil kayak gini penting banget buat memastikan APAR tetap berfungsi optimal saat dibutuhkan.

Latih Penggunaan APAR untuk Semua Penghuni

Percuma punya APAR kalau nggak ada yang bisa pakenya, kan? Jadi, buat penghuni rumah atau karyawan kantor, pastikan semuanya ngerti cara pakai APAR yang bener. Cara gampangnya sih pakai metode PASS:

  • Pull: Tarik pin pengaman.

  • Aim: Arahkan nozzle ke dasar api.

  • Squeeze: Tekan tuas untuk keluarkan isi APAR.

  • Sweep: Gerakan nozzle dari sisi ke sisi.

Dengan latihan ini, siapa pun bisa sigap pakai APAR tanpa panik saat ada kejadian darurat.

Jangan Lupa Hitung Budget

Ngomongin APAR nggak lepas dari soal budget. Harga APAR bervariasi tergantung ukuran dan isinya, mulai dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Buat rumah, lo nggak perlu langsung pilih yang mahal, tapi pastiin yang dibeli sesuai kebutuhan dan standar keamanan.

Kalau buat kantor, mungkin perlu investasi lebih besar karena jumlah dan ukurannya bisa lebih banyak. Di sini pentingnya bikin perencanaan anggaran biar nggak kehabisan dana buat beli alat penting lainnya.

Penempatan Stiker Petunjuk dan Instruksi

Kadang panik bikin otak nggak jalan pas kebakaran terjadi. Nah, biar mempermudah penggunaan APAR, taruh stiker petunjuk pemakaian di dekat lokasi penyimpanannya. Stiker ini bisa jadi pengingat sekaligus panduan kalau ada yang nggak terlalu hafal metode pemakaiannya.

Gimana? Nggak susah kan buat pilih APAR yang pas? Kalau masih bingung, balik lagi ke poin pertama: kenali dulu risiko di rumah atau kantor, terus sesuaikan jenis APAR dengan kebutuhan. Sekarang, coba cek lagi rumah dan kantormu, udah punya APAR yang bener belum?.