Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Komponen Mobil Matic yang Paling Rentan Rusak dan Cara Merawatnya

7 Komponen Mobil Matic yang Paling Rentan Rusak dan Cara Merawatnya

Mobil matic memang jadi pilihan favorit banyak orang karena kepraktisannya. Tinggal injak gas dan rem, nggak perlu repot oper gigi. Tapi di balik kenyamanannya, mobil matic juga punya kelemahan.

Ada beberapa komponen yang lebih rentan rusak dibanding mobil manual. Kalau nggak dirawat dengan baik, siap-siap keluar biaya besar untuk perbaikan. Yuk, cari tahu komponen apa saja yang perlu diperhatikan.

1. Transmisi Otomatis

Transmisi otomatis adalah jantungnya mobil matic. Kalau ada masalah di sini, mobil bisa mati total. Kerusakan pada transmisi sering terjadi karena kurangnya perawatan atau penggunaan yang salah, seperti sering mengoper gigi saat mobil masih berjalan.

Cara merawat transmisi otomatis cukup simpel, kok. Pastikan oli transmisi diganti secara rutin, biasanya setiap 20.000 hingga 40.000 kilometer, tergantung rekomendasi pabrik. Hindari juga menarik beban berat atau akselerasi mendadak, karena ini bisa bikin transmisi cepat aus.

2. Oli Transmisi

Oli transmisi bukan cuma pelumas, tapi juga berfungsi menjaga suhu dan kinerja transmisi otomatis. Kalau olinya kotor atau volumenya kurang, gesekan antar komponen di dalam transmisi bakal meningkat, yang akhirnya bikin komponen cepat rusak.

Cek oli transmisi secara rutin, terutama kalau mobil sering digunakan untuk perjalanan jauh atau macet-macetan. Jangan sampai telat mengganti oli, karena biaya servis akibat kerusakan oli transmisi yang telat diganti jauh lebih mahal.

3. Tali Gas (Throttle Cable)

Meskipun terlihat sederhana, tali gas juga rentan bermasalah pada mobil matic. Tali ini berfungsi menghubungkan pedal gas dengan mesin. Kalau tali gas sudah aus atau putus, mobil nggak bisa digas.

Pemeriksaan tali gas sebaiknya dilakukan secara berkala. Kalau sudah terlihat ada tanda-tanda keausan, seperti serat yang mulai putus, segera ganti dengan yang baru. Selain itu, hindari menginjak pedal gas terlalu kasar, karena ini bisa mempercepat keausan tali gas.

4. Sistem Pendingin (Radiator)

Mobil matic cenderung menghasilkan panas lebih tinggi dibanding mobil manual. Itulah kenapa sistem pendingin, seperti radiator, menjadi komponen vital. Kalau radiator bermasalah, transmisi otomatis juga bisa ikut rusak akibat overheat.

Periksa air radiator secara rutin dan pastikan nggak ada kebocoran. Gunakan cairan pendingin (coolant) yang sesuai dengan spesifikasi mobil. Hindari menggunakan air biasa, karena bisa menyebabkan karat di dalam radiator.

5. Kopling Otomatis (Torque Converter)

Pada mobil matic, torque converter berfungsi menggantikan kopling manual. Komponen ini yang menghubungkan mesin dengan transmisi. Kalau torque converter rusak, mobil bisa kehilangan tenaga atau bahkan nggak bisa jalan.

Gejala kerusakan torque converter biasanya berupa getaran atau suara aneh saat mobil berjalan. Untuk mencegah kerusakan, pastikan oli transmisi selalu dalam kondisi baik dan hindari kebiasaan mengemudi yang kasar.

6. Modul Kontrol Transmisi (TCM)

Modul kontrol transmisi atau TCM adalah otaknya sistem transmisi otomatis. TCM mengatur kapan gigi harus naik atau turun. Kalau TCM bermasalah, mobil matic biasanya mengalami gejala seperti perpindahan gigi yang nggak mulus atau bahkan tersendat.

Kerusakan TCM sering terjadi akibat lonjakan listrik atau kerusakan pada kabel-kabelnya. Untuk menjaga komponen ini tetap awet, pastikan sistem kelistrikan mobil selalu dalam kondisi prima. Hindari juga modifikasi kelistrikan yang bisa mengganggu kinerja TCM.

7. Kampas Rem

Karena pengemudi mobil matic cenderung lebih sering menggunakan rem dibanding mobil manual, kampas rem jadi lebih cepat habis. Kalau kampas rem sudah tipis, rem jadi nggak pakem, dan ini jelas berbahaya.

Periksa kampas rem secara berkala, terutama jika mobil sering digunakan di jalanan macet. Kalau sudah terdengar suara berdecit saat mengerem, itu tanda kampas rem harus diganti. Selain itu, gunakan teknik pengereman yang halus untuk memperpanjang umur kampas rem.

Tips Tambahan untuk Merawat Mobil Matic

  • Pemanasan Mesin: Sebelum digunakan, biarkan mesin mobil matic menyala selama beberapa menit. Ini membantu oli transmisi bersirkulasi dengan baik.

  • Hindari Menahan Setengah Kopling: Jangan menahan setengah kopling di posisi "D" terlalu lama saat berhenti, misalnya di lampu merah. Gunakan posisi "N" untuk mengurangi beban transmisi.

  • Cek Indikator di Dashboard: Kalau ada lampu indikator transmisi yang menyala, segera periksakan ke bengkel. Jangan tunggu sampai kerusakan jadi lebih parah.

Merawat mobil matic sebenarnya nggak sulit, asalkan rajin melakukan perawatan rutin dan menggunakan mobil dengan cara yang benar. Dengan begitu, umur komponen mobil bisa lebih panjang, dan risiko kerusakan mahal bisa dihindari.