Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Itu Ruqyah?

Ruqyah

Ruqyah adalah sebuah metode penyembuhan yang berakar dalam tradisi Islam, menggunakan ayat-ayat Al-Quran, doa-doa, dan dzikir tertentu untuk melindungi diri dari gangguan jin, sihir, atau penyakit.

Praktik ini telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan masih digunakan hingga kini sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah spiritual dan fisik. 

Dalam Islam, ruqyah dianggap sebagai salah satu bentuk pengobatan yang diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW, dan dapat menjadi solusi bagi berbagai macam gangguan yang sulit dijelaskan secara medis.

Sejarah dan Asal Usul Ruqyah

Ruqyah berasal dari kata bahasa Arab "ruqiyah" yang berarti "penyembuhan" atau "proteksi." Konsep ini telah dikenal sejak zaman Nabi Muhammad SAW, di mana beliau sering menggunakan ayat-ayat Al-Quran untuk menyembuhkan penyakit atau melindungi umatnya dari gangguan jin. 

Nabi Muhammad SAW pernah mengajarkan para sahabatnya untuk membaca ayat-ayat Al-Quran dan doa tertentu sebagai bentuk perlindungan diri dan penyembuhan dari gangguan.

Dalam hadits riwayat Imam Muslim, terdapat sebuah kisah di mana seorang sahabat Nabi bernama Abu Sa’id Al-Khudri meruqyah kepala suku yang digigit oleh ular. 

Abu Sa’id hanya menggunakan Surah Al-Fatihah dalam ruqyahnya, dan atas izin Allah, kepala suku tersebut sembuh dari gigitan ular tersebut. Kisah ini menunjukkan bahwa ruqyah memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam dan telah terbukti efektif sejak zaman Rasulullah SAW.

Jenis-Jenis Ruqyah

Dalam praktiknya, ruqyah dibagi menjadi dua jenis, yaitu Ruqyah Syar’iyyah dan Ruqyah Ghairu Syar’iyyah. Kedua jenis ini berbeda dalam metode dan landasan yang digunakan.

  1. Ruqyah Syar’iyyah: Ruqyah ini dilakukan sesuai dengan syariat Islam, menggunakan ayat-ayat Al-Quran, doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, dan dzikir yang diperbolehkan dalam Islam. Contoh ayat-ayat yang sering digunakan dalam ruqyah syar’iyyah antara lain Surah Al-Fatihah, Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255), dan tiga surah terakhir dari Al-Quran (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas). Ruqyah ini juga dapat dilakukan dengan membaca doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, seperti doa perlindungan dari gangguan syaitan. Ruqyah syar’iyyah dianjurkan dalam Islam dan dianggap sebagai cara yang benar untuk mengatasi gangguan spiritual.

  2. Ruqyah Ghairu Syar’iyyah: Ruqyah ini tidak sesuai dengan syariat Islam dan melibatkan praktik-praktik yang dilarang dalam agama. Contohnya, menggunakan mantra-mantra atau jampi-jampi yang tidak memiliki dasar dalam Al-Quran atau Hadis, serta melibatkan bantuan dari jin atau kekuatan gaib lainnya. Ruqyah jenis ini dianggap sebagai perbuatan syirik dan harus dihindari oleh setiap muslim. Dalam Islam, segala bentuk penyembuhan yang melibatkan praktik-praktik yang bertentangan dengan ajaran Al-Quran dan Sunnah tidak boleh dilakukan, karena dapat merusak aqidah seorang muslim.

Manfaat dan Tujuan Ruqyah

Ruqyah memiliki tujuan utama untuk mengusir gangguan jin, melindungi diri dari sihir, dan menyembuhkan penyakit, baik fisik maupun non-fisik. Dalam Islam, diyakini bahwa jin dan syaitan dapat mempengaruhi kehidupan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. 

Gangguan-gangguan ini bisa berupa gangguan fisik seperti penyakit yang tidak bisa dijelaskan oleh medis, atau gangguan non-fisik seperti perasaan takut yang berlebihan, mimpi buruk yang terus-menerus, dan gangguan mental lainnya.

Selain itu, ruqyah juga digunakan sebagai bentuk perlindungan diri sehari-hari. Dengan membiasakan diri membaca ayat-ayat ruqyah, seseorang dapat terhindar dari gangguan-gangguan yang tidak diinginkan. 

Ruqyah juga dapat digunakan untuk melindungi rumah dan keluarga dari gangguan jin dan syaitan. Banyak umat Islam yang mempraktikkan ruqyah sebagai bagian dari ibadah sehari-hari untuk menjaga kesejahteraan spiritual dan fisik.

Cara Melakukan Ruqyah

Ruqyah dapat dilakukan secara mandiri atau dengan bantuan seorang praktisi ruqyah yang berpengalaman. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diikuti dalam melakukan ruqyah:

  1. Niat yang Ikhlas: Sebelum memulai ruqyah, penting untuk meniatkan diri hanya kepada Allah SWT dengan tujuan untuk mencari kesembuhan dan perlindungan dari-Nya. Niat yang ikhlas sangat penting dalam proses ruqyah karena segala bentuk ibadah dalam Islam harus dilakukan hanya karena Allah SWT.

  2. Kebersihan Diri dan Tempat: Pastikan diri dalam keadaan suci dengan berwudhu sebelum melakukan ruqyah. Tempat di mana ruqyah dilakukan juga harus bersih dan bebas dari hal-hal yang tidak islami.

  3. Membaca Ayat-Ayat Al-Quran: Mulailah dengan membaca ayat-ayat Al-Quran yang biasa digunakan dalam ruqyah, seperti Surah Al-Fatihah, Ayat Kursi, Surah Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq, dan Surah An-Nas. Ayat-ayat ini dibaca dengan penuh keyakinan dan keikhlasan.

  4. Meniupkan Nafas pada Tangan atau Air: Setelah membaca ayat-ayat Al-Quran, tiupkan nafas ke telapak tangan atau segelas air, kemudian usapkan ke bagian tubuh yang sakit atau diminum air tersebut. Metode ini dilakukan untuk mentransfer keberkahan dari ayat-ayat Al-Quran ke dalam tubuh.

  5. Berdoa dengan Khusyuk: Setelah membaca ayat-ayat ruqyah, lanjutkan dengan berdoa kepada Allah SWT untuk meminta perlindungan dan kesembuhan. Berdoalah dengan khusyuk, memohon kepada Allah SWT agar gangguan yang dirasakan segera diangkat.

  6. Konsistensi: Lakukan ruqyah secara konsisten, terutama jika gangguan yang dirasakan belum hilang. Kesabaran dan keyakinan penuh kepada Allah SWT adalah kunci utama dalam proses ruqyah.

Tanda-Tanda Seseorang Membutuhkan Ruqyah

Tidak semua orang memerlukan ruqyah, namun ada beberapa tanda-tanda yang bisa menjadi indikasi bahwa seseorang membutuhkan ruqyah. Tanda-tanda tersebut antara lain:

  1. Gangguan Fisik yang Tidak Bisa Dijelaskan Medis: Seseorang yang mengalami sakit yang tidak bisa dijelaskan secara medis, atau penyakit yang tidak kunjung sembuh meskipun sudah berobat ke dokter, mungkin memerlukan ruqyah. Gangguan fisik seperti rasa sakit pada bagian tubuh tertentu yang berpindah-pindah, atau rasa berat di pundak dan kepala tanpa sebab yang jelas, bisa jadi merupakan tanda adanya gangguan jin.

  2. Mimpi Buruk Berulang Kali: Seseorang yang sering mengalami mimpi buruk yang sama berulang kali, atau mimpi melihat sosok yang menakutkan, mungkin memerlukan ruqyah. Mimpi buruk yang terus-menerus bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang diganggu oleh jin atau sihir.

  3. Perubahan Perilaku Secara Drastis: Jika seseorang tiba-tiba mengalami perubahan perilaku yang drastis, seperti menjadi sangat marah, mudah tersinggung, atau menarik diri dari lingkungan tanpa alasan yang jelas, hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan spiritual. Perubahan perilaku yang drastis ini sering kali tidak disadari oleh orang yang bersangkutan dan hanya terlihat oleh orang-orang di sekitarnya.

  4. Kesulitan Beribadah: Seseorang yang merasa sangat berat untuk beribadah, seperti sulit untuk shalat, membaca Al-Quran, atau melakukan dzikir, bisa jadi sedang mengalami gangguan spiritual. Kesulitan beribadah ini bisa muncul tanpa alasan yang jelas, dan seseorang merasa seolah-olah ada kekuatan yang menahannya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

  5. Rasa Takut yang Berlebihan: Rasa takut yang berlebihan tanpa sebab yang jelas, atau rasa takut yang muncul saat mendekati waktu-waktu tertentu seperti waktu Maghrib, bisa menjadi tanda bahwa seseorang membutuhkan ruqyah. Rasa takut yang tidak wajar ini sering kali muncul secara tiba-tiba dan sulit untuk dijelaskan secara rasional.

Ruqyah sebagai Bagian dari Ibadah

Ruqyah bukan hanya sekadar metode penyembuhan, tetapi juga merupakan bagian dari ibadah kepada Allah SWT. 

Melalui ruqyah, seseorang belajar untuk selalu bergantung kepada Allah SWT dalam segala hal, termasuk dalam mencari kesembuhan dan perlindungan. 

Ruqyah mengajarkan umat Islam untuk mengutamakan doa dan dzikir dalam menghadapi berbagai macam ujian hidup.

Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman: "Dan Kami turunkan dari Al-Quran sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman..." (QS. Al-Isra: 82). Ayat ini menunjukkan bahwa Al-Quran adalah sumber penyembuhan bagi orang-orang yang beriman, dan ruqyah adalah salah satu cara untuk memanfaatkan ayat-ayat Al-Quran sebagai penawar dari segala macam penyakit, baik fisik maupun spiritual. 

Dengan membaca ayat-ayat Al-Quran dalam ruqyah, seseorang memperkuat ikatan spiritualnya dengan Allah SWT dan mempercayakan segala urusan termasuk penyembuhan dan perlindungan hanya kepada-Nya.

Etika dan Adab dalam Melakukan Ruqyah

Melakukan ruqyah bukan hanya sekadar membaca ayat-ayat Al-Quran atau doa-doa tertentu, tetapi juga harus dilakukan dengan memperhatikan adab dan etika yang sesuai dengan ajaran Islam. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan ruqyah antara lain:

  1. Memulai dengan Bismillah: Sebelum memulai ruqyah, awali dengan membaca Bismillah untuk memohon keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT. Ini adalah bentuk penghambaan yang menunjukkan bahwa segala usaha yang dilakukan dalam ruqyah hanya karena Allah.

  2. Membaca dengan Tartil: Saat membaca ayat-ayat Al-Quran dalam ruqyah, usahakan untuk membaca dengan tartil, yaitu pelan-pelan dan dengan penghayatan. Membaca dengan tartil akan membantu memusatkan pikiran dan meningkatkan kekhusyukan dalam ruqyah.

  3. Menghindari Sikap Tergesa-gesa: Dalam melakukan ruqyah, hindari sikap tergesa-gesa. Baca setiap ayat dan doa dengan tenang, memahami maknanya, dan memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT. Ruqyah yang dilakukan dengan tergesa-gesa tidak akan memberikan dampak yang maksimal.

  4. Menggunakan Bahasa Arab dan Bahasa yang Dipahami: Dalam ruqyah, dianjurkan untuk membaca ayat-ayat Al-Quran dan doa-doa dalam bahasa Arab, karena itulah bahasa asli dari wahyu Allah SWT. Namun, doa-doa yang tidak termasuk dalam Al-Quran bisa juga dibaca dalam bahasa yang dipahami, agar maknanya dapat diresapi dengan baik.

  5. Berada dalam Keadaan Suci: Usahakan untuk selalu dalam keadaan suci saat melakukan ruqyah, baik dengan berwudhu maupun menjaga kebersihan tempat dan pakaian. Kesucian adalah bagian penting dari ibadah, termasuk dalam ruqyah.

  6. Menghindari Riya dan Syirik: Dalam melakukan ruqyah, hindari niat untuk riya (pamer) atau mencari pujian dari orang lain. Semua yang dilakukan dalam ruqyah harus murni karena Allah SWT, bukan untuk tujuan duniawi. Selain itu, jauhi segala bentuk syirik, seperti meminta bantuan kepada jin atau makhluk gaib, karena hal ini akan merusak tauhid dan membawa kepada dosa besar.

Ruqyah sebagai Bentuk Ikhtiar

Ruqyah merupakan salah satu bentuk ikhtiar atau usaha dalam mencari kesembuhan dan perlindungan. Dalam Islam, setiap muslim diajarkan untuk selalu berusaha dan berdoa kepada Allah SWT dalam menghadapi segala ujian dan cobaan. 

Ruqyah adalah salah satu cara untuk berikhtiar secara spiritual, dengan memohon pertolongan langsung dari Allah SWT melalui ayat-ayat-Nya yang mulia.

Namun, dalam melakukan ruqyah, seseorang juga harus tetap memperhatikan ikhtiar lainnya, seperti berobat ke dokter jika mengalami penyakit fisik, atau mencari bantuan profesional jika menghadapi masalah mental atau psikologis. 

Islam mengajarkan keseimbangan antara usaha spiritual dan usaha fisik, karena keduanya adalah bagian dari cara Allah SWT memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan.

Pengaruh dan Efek Ruqyah

Efek ruqyah bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung pada jenis gangguan yang dihadapi dan tingkat keimanan orang tersebut. 

Beberapa orang mungkin merasakan efek yang langsung, seperti merasa lebih ringan dan tenang setelah ruqyah, sementara yang lain mungkin perlu beberapa kali melakukan ruqyah sebelum merasakan perubahan yang signifikan.

Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin merasakan reaksi fisik saat diruqyah, seperti merinding, merasa panas, mual, atau bahkan muntah. Reaksi-reaksi ini sering kali dianggap sebagai tanda bahwa gangguan yang ada sedang bereaksi terhadap bacaan ayat-ayat Al-Quran. 

Namun, penting untuk diingat bahwa efek dari ruqyah adalah atas izin Allah SWT, dan bukan karena kekuatan dari orang yang melakukan ruqyah.

Bagi mereka yang tidak merasakan perubahan setelah ruqyah, hal ini tidak berarti bahwa ruqyah tidak berhasil. 

Kesembuhan adalah hak prerogatif Allah SWT, dan terkadang Allah menguji hamba-Nya dengan menunda kesembuhan untuk menguji kesabaran dan keimanan. Oleh karena itu, penting untuk tetap sabar dan terus berikhtiar, serta tidak putus asa dari rahmat Allah SWT.

Ruqyah dalam Kehidupan Sehari-Hari

Ruqyah dapat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sebagai bentuk perlindungan diri dan keluarga dari gangguan jin dan syaitan. 

Banyak muslim yang membiasakan diri untuk membaca ayat-ayat ruqyah setiap hari, terutama sebelum tidur atau setelah shalat, untuk menjaga diri dari gangguan yang tidak terlihat.

Selain itu, ruqyah juga bisa digunakan sebagai bentuk proteksi terhadap rumah dan tempat tinggal. Misalnya, dengan membaca Surah Al-Baqarah di dalam rumah, diyakini bahwa jin dan syaitan tidak akan betah tinggal di rumah tersebut. 

Beberapa ayat Al-Quran seperti Ayat Kursi juga dianjurkan untuk dibaca sebelum tidur, agar dilindungi dari gangguan selama tidur.

Dalam kehidupan modern yang penuh dengan tekanan dan tantangan, ruqyah dapat menjadi cara untuk menjaga keseimbangan spiritual dan menghadirkan ketenangan dalam hati. 

Ruqyah mengingatkan setiap muslim untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon perlindungan dan pertolongan-Nya dalam setiap aspek kehidupan.

Ruqyah adalah sebuah warisan dari Nabi Muhammad SAW yang membawa kebaikan dan perlindungan bagi umat Islam. 

Melalui ruqyah, setiap muslim diajarkan untuk mengutamakan doa dan kebergantungan kepada Allah SWT, serta menjadikan Al-Quran sebagai sumber penyembuhan dan petunjuk dalam hidup. 

Semoga dengan memahami dan mempraktikkan ruqyah, setiap muslim dapat meraih ketenangan dan perlindungan dari segala macam gangguan, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.