Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Waspadai 4 Penyakit Ini jika Sering Mager alias Malas Gerak

Waspadai 4 Penyakit Ini jika Sering Mager alias Malas Gerak

Gaya hidup modern yang cenderung mengandalkan teknologi seringkali membuat banyak orang menjadi lebih malas bergerak atau sering disebut "mager". 

Mager dapat didefinisikan sebagai kebiasaan untuk lebih banyak menghabiskan waktu duduk atau berbaring tanpa aktivitas fisik yang memadai. 

Kebiasaan ini bisa membawa berbagai dampak negatif bagi kesehatan. Berikut ini adalah empat penyakit yang perlu diwaspadai jika sering mager.

1. Obesitas

Obesitas adalah kondisi medis di mana seseorang memiliki kelebihan lemak tubuh yang dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. 

Obesitas biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan antara asupan kalori dan aktivitas fisik. Ketika tubuh tidak membakar kalori yang cukup melalui aktivitas fisik, kalori berlebih akan disimpan sebagai lemak.

Dampak Obesitas:

  • Penyakit Jantung dan Stroke: Obesitas meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke karena dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.
  • Diabetes Tipe 2: Kelebihan lemak tubuh, terutama di sekitar perut, meningkatkan resistensi insulin yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
  • Masalah Sendi: Obesitas memberi beban ekstra pada sendi, terutama di lutut dan pinggul, yang dapat menyebabkan osteoartritis.
  • Gangguan Pernapasan: Obesitas dapat menyebabkan gangguan pernapasan, seperti sleep apnea, di mana pernapasan berhenti sementara selama tidur.

2. Penyakit Kardiovaskular

Penyakit kardiovaskular mencakup berbagai kondisi yang mempengaruhi jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, dan stroke. Kurangnya aktivitas fisik adalah salah satu faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular.

Dampak Penyakit Kardiovaskular:

  • Serangan Jantung: Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri yang meningkatkan risiko serangan jantung.
  • Stroke: Gaya hidup sedentari meningkatkan risiko stroke, yang terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu atau berkurang.
  • Tekanan Darah Tinggi: Tidak aktif secara fisik dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular.

3. Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 adalah kondisi kronis di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif, yang mengakibatkan kadar gula darah yang tinggi. Gaya hidup tidak aktif adalah salah satu penyebab utama diabetes tipe 2.

Dampak Diabetes Tipe 2:

  • Kerusakan Saraf (Neuropati): Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak saraf, terutama di kaki, yang dapat menyebabkan rasa sakit, kesemutan, atau mati rasa.
  • Kerusakan Ginjal (Nefropati): Diabetes tipe 2 dapat merusak ginjal dan menyebabkan gagal ginjal.
  • Masalah Penglihatan: Diabetes dapat merusak pembuluh darah di retina, yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan atau kebutaan.
  • Penyakit Jantung dan Stroke: Diabetes tipe 2 meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

4. Depresi dan Gangguan Kesehatan Mental

Gaya hidup sedentari tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Aktivitas fisik yang teratur diketahui memiliki manfaat signifikan untuk kesehatan mental, termasuk mengurangi risiko depresi dan kecemasan.

Dampak Depresi dan Gangguan Kesehatan Mental:

  • Depresi: Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko depresi. Aktivitas fisik membantu melepaskan endorfin yang dapat meningkatkan mood dan kesejahteraan.
  • Kecemasan: Gaya hidup tidak aktif dapat meningkatkan kecemasan. Aktivitas fisik membantu mengurangi ketegangan dan stres.
  • Gangguan Tidur: Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan gangguan tidur, seperti insomnia. Aktivitas fisik yang teratur membantu meningkatkan kualitas tidur.

Cara Mengatasi dan Mencegah Gaya Hidup Sedentari

  1. Lakukan Aktivitas Fisik Rutin: Mulailah dengan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang. Aktivitas fisik tidak harus berat, tetapi harus dilakukan secara rutin.
  2. Gunakan Tangga: Alih-alih menggunakan lift atau eskalator, gunakan tangga untuk meningkatkan aktivitas fisik harian.
  3. Jadwalkan Waktu untuk Berolahraga: Sisihkan waktu khusus setiap hari untuk berolahraga, bahkan jika hanya selama 10-15 menit.
  4. Kurangi Waktu Duduk: Usahakan untuk berdiri dan bergerak setiap 30 menit, terutama jika pekerjaan mengharuskan duduk dalam waktu lama.
  5. Bergabung dengan Komunitas Olahraga: Bergabung dengan komunitas olahraga atau klub kebugaran dapat meningkatkan motivasi dan komitmen untuk tetap aktif.
  6. Aktivitas Fisik dalam Kehidupan Sehari-hari: Libatkan diri dalam aktivitas fisik sehari-hari seperti berkebun, membersihkan rumah, atau bermain dengan anak-anak.

Pentingnya Aktivitas Fisik untuk Kesehatan

Aktivitas fisik memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, termasuk:

  • Meningkatkan Kesehatan Jantung: Aktivitas fisik membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
  • Mengendalikan Berat Badan: Aktivitas fisik membantu membakar kalori dan mengatur berat badan, mengurangi risiko obesitas.
  • Meningkatkan Kesehatan Mental: Aktivitas fisik membantu melepaskan endorfin yang dapat meningkatkan mood dan mengurangi stres, kecemasan, serta depresi.
  • Memperkuat Tulang dan Otot: Aktivitas fisik yang teratur membantu memperkuat tulang dan otot, mencegah osteoporosis dan masalah tulang lainnya.
  • Meningkatkan Fungsi Kognitif: Aktivitas fisik telah terbukti meningkatkan fungsi kognitif, termasuk memori, konsentrasi, dan kemampuan belajar.

Kesimpulan

Gaya hidup sedentari atau mager dapat membawa berbagai dampak negatif bagi kesehatan, termasuk obesitas, penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan masalah kesehatan mental. 

Mengadopsi gaya hidup yang lebih aktif dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin adalah kunci untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut dan meningkatkan kualitas hidup. 

Perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari, seperti menggunakan tangga, berjalan kaki, atau bergabung dengan komunitas olahraga, dapat membuat perbedaan besar dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan.