7 Ciri Ciri Suami Pembawa Rezeki
Rezeki adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik itu berupa harta, kesehatan, keturunan, ilmu, atau lainnya. Rezeki adalah anugerah dari Allah Subhanahu wa ta’ala yang harus kita syukuri dan manfaatkan dengan baik. Rezeki juga dapat bertambah atau berkurang sesuai dengan kehendak Allah Subhanahu wa ta’ala.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi rezeki seseorang adalah pasangannya, terutama bagi seorang wanita yang telah menikah. Seorang suami yang baik dapat menjadi pembawa rezeki bagi istrinya, sedangkan seorang suami yang buruk dapat menjadi penghambat rezeki bagi istrinya.
Oleh karena itu, seorang wanita harus berhati-hati dalam memilih calon suaminya, dan seorang suami harus berusaha menjadi suami yang baik bagi istrinya.
Lalu, bagaimana ciri-ciri suami yang dapat membawa rezeki bagi istrinya? Berikut adalah beberapa ciri-ciri suami pembawa rezeki, yang saya rangkum dari beberapa sumber:
1. Rajin dan Taat dalam Beribadah
Seorang suami yang rajin dan taat dalam beribadah adalah suami yang dekat dengan Allah Subhanahu wa ta’ala. Dia akan selalu mengingat Allah Subhanahu wa ta’ala dalam segala keadaan, dan menjalankan perintah-perintah-Nya dengan sebaik-baiknya.
Dia juga akan mengajak istrinya untuk beribadah bersama, dan menjadi imam bagi keluarganya.
Seorang suami yang rajin dan taat dalam beribadah akan mendapatkan keberkahan dan kemudahan dalam mencari rezeki. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)
2. Rajin dan Tekun dalam Bekerja
Seorang suami yang rajin dan tekun dalam bekerja adalah suami yang bertanggung jawab dan berusaha keras untuk mencari nafkah bagi keluarganya.
Dia tidak akan malas, bermalas-malasan, atau mengandalkan orang lain. Dia akan bekerja sesuai dengan kemampuan dan keahliannya, dan tidak akan menyerah atau putus asa.
Seorang suami yang rajin dan tekun dalam bekerja akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan usahanya. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah dikerjakannya.” (QS. An-Najm: 39)
3. Mencari Rezeki dengan Cara yang Halal
Seorang suami yang mencari rezeki dengan cara yang halal adalah suami yang jujur, adil, dan takut kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.
Dia tidak akan mencari rezeki dengan cara yang haram, seperti mencuri, menipu, korupsi, riba, atau judi. Dia juga tidak akan mengambil hak orang lain, atau menyakiti orang lain demi keuntungannya.
Seorang suami yang mencari rezeki dengan cara yang halal adalah suami yang mendapatkan ridha dan rahmat dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya rezeki dari sumber yang tidak terlintas di hatinya.” (QS. Ath-Thalaq: 3)
4. Jauh dari Maksiat
Seorang suami yang jauh dari maksiat adalah suami yang menjaga diri dan keluarganya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.
Dia tidak akan melakukan maksiat, seperti minum alkohol, mabuk-mabukan, main perempuan, berjudi, berzina, atau lainnya. Dia juga tidak akan mengajak istrinya atau anak-anaknya untuk melakukan maksiat.
Seorang suami yang jauh dari maksiat adalah suami yang terhindar dari murka dan siksa dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan barangsiapa yang bertaubat dan beramal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya.” (QS. Al-Furqan: 71)
5. Rajin Bersedekah di Jalan Allah Subhanahu wa ta’ala
Seorang suami yang rajin bersedekah di jalan Allah Subhanahu wa ta’ala adalah suami yang dermawan, murah hati, dan peduli terhadap sesama. Dia tidak akan kikir, pelit, atau bakhil.
Dia akan membelanjakan sebagian hartanya untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin, yatim piatu, atau janda. Dia juga akan mengeluarkan zakat, infaq, dan shadaqah sesuai dengan ketentuannya.
Seorang suami yang rajin bersedekah di jalan Allah Subhanahu wa ta’ala adalah suami yang mendapatkan pahala dan balasan yang berlipat ganda dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261)
6. Santun dan Berbakti kepada Orang Tua
Seorang suami yang santun dan berbakti kepada orang tua adalah suami yang hormat, sayang, dan taat kepada orang tua, baik itu orang tua kandung, mertua, atau orang tua angkat.
Dia tidak akan menyakiti, mengecewakan, atau mendurhakai orang tua. Dia akan selalu menghormati, menyayangi, dan menolong orang tua, terutama dalam hal kebutuhan dan kesehatan.
Seorang suami yang santun dan berbakti kepada orang tua adalah suami yang mendapatkan doa dan restu dari orang tua. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra: 23)
7. Tidak Pelit kepada Istri
Seorang suami yang tidak pelit kepada istrinya adalah suami yang mencintai, menyayangi, dan memenuhi hak-hak istrinya.
Dia tidak akan pelit, bakhil, atau perhitungan dalam memberikan nafkah, uang belanja, atau hadiah kepada istrinya. Dia akan memberikan yang terbaik dan yang dibutuhkan oleh istrinya, sesuai dengan kemampuan dan kewajibannya.
Seorang suami yang tidak pelit kepada istrinya adalah suami yang mendapatkan cinta, kasih, dan ketaatan dari istrinya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada istrinya, dan aku adalah orang yang paling baik kepada istrinya.” (HR. Tirmidzi).
Demikianlah beberapa ciri-ciri suami pembawa rezeki, yang dapat menjadi pedoman bagi para suami untuk menjadi suami yang baik, dan bagi para istri untuk menjadi istri yang bersyukur, setia, dan mendukung.
Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala memberkahi rumah tangga kita dengan rezeki yang halal, berkah, dan berlimpah. Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala menjadikan kita sebagai pasangan yang saling mencintai, menyayangi, dan membahagiakan. Amin.