Minyak Goreng dan Manfaatnya
Mashabibi - Konsumsi minyak goreng kita nyaris setiap hari. Tiada
hari tanpa minyak goreng. Gaduh kalau minyak goreng naik harga atau langka
di pasaran. Minyak goreng sudah dirasakan sama perlunya dengan nasi.
Betulkah begitu kita menyikapi minyak goreng? Sesungguhnya minyak goreng
prioritas kebutuhan kesekian setelah minyak jenis lainnya.
Buat tubuh, jauh lebih perlu jenis lemak lain. Sebut saja lemak tidak jenuh
dari minyak zaitun, minyak biji matahari, minyak jagung, minyak biji kapas,
alpokat, atau durian. Tubuh membutuhkan lemak untuk penyerapan vitamin
A,D,E, dan K. Tanpa adanya lemak, keempat vitamin sukar larut. Lemak juga
untuk membangun sel otak, selain untuk bantalan organ tubuh.
Lemak yang tersedia buat menu harian kita terbagi dua. Jenis lemak jenuh,
dan lemak tidak jenuh sebagaimana terbaca dalam gambar di bawah ini.
Lemak Jenuh
Lemak jenuh (saturated fatty acid) tidak lebih menyehatkan dibanding lemak
tidak jenuh (unsaturated fatty acid). Sudah disebut tubuh tentu membutuhkan
lemak jenuh juga, dalam porsi yang lebih kecil dibanding lemak tidak jenuh.
Namun pada kenyataannya, kebiasaan kita mengonsumsi lemak jenuh melebihi
lemak tidak jenuh.
Kelebihan Lemak Jenuh
Lemak jenuh bikin tubuh kelebihan berat badan, selain berisiko pada jantung
dan otak. Minyak goreng tergolong lemak jenuh. Hampir sebagian besar asupan
lemak pola makan dalam menu harian kita cenderung berasal dari lemak jenuh.
Kelebihan lemak, terutama lemak jenuh terkait dengan meningginya lemak dalam
darah khususnya triglycerides (trigliseride), selain kolesterol jahat LDL
(low density lipoprotein). Kita tahu trigliseride bersama kolesterol dan
faktor risiko lain dalam tubuh, membentuk karat lemak dinding pembuluh darah
atau disebut plaque.
Karat lemak ini yang membentuk sumbatan pembuluh darah koroner jantung
penyebab serangan jantung, dan pembuluh darah otak penyebab serangan stroke.
Kesalahan umum kita, porsi lemak jenuh berlebihan dari semua menu tumisan,
dan gorengan.
Menu lemak jenuh dari menu harian yang semua serba digoreng lebih tinggi
dari kebutuhan, kalau bukan berlebihan. Kalau diamati dari jenis-jenis lemak
jenuh yang ada, lemak jenuh minyak kelapa sejatinya lebih menyehatkan
dibanding lemak jenuh lainnya, karena minyak kelapa mengandung asam laurat
(lauric acid). Asam laurat lemak yang menyehatkan.
Kalau dulu nenek moyang kita memakai minyak kelapa yang lebih menyehatkan,
kenapa kita tidak memilihnya sekarang. Hikmah kesulitan mendapatkan minyak
goreng, yang tergolong lemak jenuh itu sekarang ini, kesempatan kita beralih
ke minyak yang lebih menyehatkan. Kalau lemak tidak jenuh yang menyehatkan
seperti minyak zaitun, minyak jagung, minyak kacang, harganya lebih tinggi
dari minyak goreng, kita bisa memilih minyak kelapa.
Kelemahan Minyak Kelapa
Kelemahan minyak kelapa antara lain bau tengik, dan berbeda aroma sedapnya
dibanding minyak goreng. Sekerabat dengan minyak kelapa kita juga menemukan
virgin oil, turunan dari minyak kelapa, yang punya beberapa khasiat, kenapa
kita tidak juga memilihnya.
Minyak trans, jenis lemak jenuh terbilang jahat lainnya, banyak diperoleh
dalam industri makanan, seperti mentega, biskuit, jenis lemak tidak
menyehatkan lainnya. Serupa dengan lemak jenuh umumnya, minyak trans sama
jahatnya membentuk kolesterol jahat LDL selain trigliseride.
Keduanya terbilang faktor risiko serangan jantung dan stroke. Kini di negara
maju, minyak trans sudah dilarang beredar.
Kelebihan Lemak Tidak Jenuh
Kelebihan lemak tidak jenuh jenis lemak yang lebih menyehatkan, pertama
karena tergolong asam lemak esensial, yaitu lemak yang dibutuhkan tubuh dan
tubuh sendiri tidak bisa memproduksinya. Jadi perlu asupan dari menu harian.
Sebut omega-3, omega-6, dan omega-9, jenis lemak yang bermanfaat.
Kekurangan Lemak Tidak Jenuh
Kekurangannya bila dikonsumsi berlebihan, bikin tubuh kelebihan berat badan,
tanpa risiko terhadap jantung dan otak seperti dampak buruk lemak jenuh.
Sama halnya seperti kelebihan lemak jenuh, kelebihan lemak tidak jenuh,
menambah tebal gajih tubuh alias gembrot.
Mari lebih bijak memilih lemak demi lebih menyehatkan. Batasi lemak jenuh,
dan sedikit bebas mengonsumsi lemak tidak jenuh, termasuk alpokat dan
durian, serta jauhkan minyak trans.
Salam sehat, dr. HANDRAWAN NADESUL
Follow dan Ikuti Channel Mashabibi